SANITASI AIR
PERTEMUAN 5
SANITASI AIR
Selamat datang dan selamat membaca bagi para pembaca budiman :)
Kali ini akan membahas tentang Sanitasi Air. Yuk langsung kita bahas.
A. AIR BERSIH
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Air yang digunakan sehari-hari haruslah memenuhi standar mutu air bersih. Banyak yang beranggapan bahwa air yang jernih saat dilihat secara kasat mata, sudah pasti aman untuk digunakan. Padahal tidak semua air jernih layak untuk digunakan. Berikut ini adalah beberapa kriteria air bersih
Jernih dan tidak keruh
Jernih artinya air tidak terkontaminasi zat pengeruh dan zat lainnya yang berbahaya bagi tubuh. Air keruh bisa terjadi karena adanya campuran dari partikel-partikel yang tidak larut seperti debu dan tanah sehingga bakteri yang ada di dalamnya menyebabkan air menjadi keruh.
Tidak berwarna
Tidak berwarna, artinya tidak ada warna yang ikut tercampur di dalam air. Warna air dibedakan menjadi dua, yaitu warna sejati (true color) dan warna semu (apparent color). True color ditimbulkan karena adanya zat-zat non-organik seperti , sedangkan apparent color ditimbulkan karena zat-zat organik.
Tidak berasa
Air bersih yang layak dikonsumsi biasa tidak berasa atau berasa tawar tanpa ada tambahan rasa pahit, asin, atau getir.
Tidak berbau
Air bersih selayaknya tidak berbau apalagi berbau menyengat jika dicium.
Memiliki suhu yang normal
Suhu air yang bersih tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin. Suhu normal air bersih sekitar 10 hingga 25 derajat Celsius atau bisa dikatakan sejuk.
pH yang netral
Kadar pH yang dianjurkan untuk air minum adalah sebesar 6,5 hingga 8,5 dan untuk air bersih adalah sebesar 6,5 hingga 9,0. Sedangkan kadar pH air yang ideal adalah 7 atau netral.
Tidak mengandung zat kimia berlebihan dan berbahaya
Bebas dari segala bakteri
Kriteria air bersih yang terakhir adalah bebas dari segala bakteri, terutama bakteri Escherichia Coli atau bakteri E. coli. Bakteri ini biasa hidup di dalam usus manusia dan hewan.
B. EPANET (Environmental Protection Agency Network)
EPANET adalah program komputer yang menggambarkan simulasi hidrolis dan kecenderungan kualitas air yang mengalir di dalam jaringan pipa. Jaringan itu sendiri terdiri dari Pipa, Node (tittik koneksi pipa), pompa, katup, dan tangki air atau resevoir. EPANET menjajaki aliran air di tiap pipa, kondisi tekanan air di tiap titik dan kondisi konsentrasi bahan kimia yang mengalir di dalam pipa selama dalam periode pengaliran. Sebagai tambahan, usia air (water age) dan pelacakan sumber dapat juga di simulasikan.
EPANET dapat membantu dalam mengatur strategi untuk merealisasikn kualitas air dalam suatu sistem. Hal itu mencakup :
Alternatif penggunaan berbagai sumber dalam satu sistem
Alternatif pemompaan dalam penjadwalan pengisian/pengosongan tangki,
Penggunaan treatment , misal klorinasi pada tangki penyimpan, dan
Menargetkan pembersihan pipa dan penggantinya.
C. Kegunaan EPANET
Kegunaan program EPANET yakni :
Didesain sebagai alat untuk mengetahui perkembangan dan pergerakkan air serta degradasi unsur kimia yang ada dalam air pipa distribusi
Dapat digunakan sebagai dasar analisis dan berbagai macam sistem distribusi, detail desi, model kalibrasi hidrolik, analisa sisa klor dan beberapa unsur lainnya.
Dapat membantu menentukan alternatif strategis manajemen dalam sistem jaringa pipa distribusi air bersih
EPANET juga memberikan analisis kualitas air
D. Data yang Dibutuhkan
Peta
Node/Junction/Titik dari komponen distribusi
Elevasi
Panjang pipa distribusi
Diameter dalam pipa
Jenis pipa distribusi
Jenis sumber (mata air, sumur bor, IPAM dll)
Spesifikasi pompa
Beban masing - masing node
Faktor fluktuasi pemakaian air
Konsentrasi klor di sumber output yang dihasilkan
Komentar
Posting Komentar