SANITASI MAKANAN
PERTEMUAN 4
HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN
Shalom,
Selamat datang dan selamat membaca bagi para pembaca budiman :)
Kali ini akan membahas tentang Sanitasi makanan. Yuk langsung kita bahas.
Hubungan Higiene dan Sanitasi Makanan
Makanan adalah segala sesuatu yang memiliki mengandung gizi yang seimbang, mengandung serat dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk proses tumbuh kembang. Makanan mungkin sekali menjadi penyebab terjadinya gangguan dalam tubuh kita sehingga kita jatuh sakit, contohnya diare yang diakibatkan oleh bakteri E. coli. Banyak sekali hal yang dapat menyebabkan suatu makanan menjadi tidak aman. Salah satu di antaranya dikarenakan terkontaminasi. Agar hal tersebut tidak terjadi dibutuhkan sanitasi makanan. Sanitasi makanan adalah kegiatan menjaga kebersihan dan kesehatan dalam mengolah bahan makanan.
Definisi higiene pangan menurut Codex Alimentarius Commission (CAC) adalah semua kondisi dan tindakan yang diperlukan untuk menjamin keamanan dan kelayakan makanan pada semua tahap dalam rantai makanan (all conditions and measures necessary to ensure the safety and the suitability of food at all stages in the food chain).
Higiene dan sanitasi memiliki hubungan yang sangat erat dan saling berhubungan satu sama lain. Apabila higiene seseorang baik akan tetapi sanitasinya tidak mendukung maka resiko terjadinya penyakit atau efek lainnya akan lebih tinggi, sebagai contoh yang diberikan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada Tahun 2004 yaitu seseorang mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, akan tetapi air yang tersedia tidak cukup sehingga cuci tangan yang dilakukan menjadi tidak sempurna.
Pengelolaan Higiene dan Sanitasi Makanan
Cara Pengolahan Makanan yang Baik Berdasarkan Prinsip Higiene Sanitasi Makanan Berdasarkan Peraturan yang Berlaku
1. Pemilihan bahan makanan dalam keadaan baik, segar dan tidak rusak atau berubah bentuk, warna dan rasa, serta sebaiknya berasal dari tempat resmi yang diawasi.
2. Penyimpanan bahan makanan terhindar dari kemungkinan kontaminasi, penyimpanan memperhatikan prinsip first in first out (FIFO) dan first expired first out (FEFO), wadah penyimpanan sesuai dengan jenis bahan makanan, penyimpanan bahan makanan memperhatikan suhu, ketebalan dan bahan padat tidak lebih dari 10 cm, kelembaban penyimpanan dalam ruangan.
3. Pengolahan makanan atau dapur memenuhi persyaratan teknis higiene sanitasi.
4. Penyimpanan makanan jadi/masak
5. Pengangkutan makanan
6. Penyajian makanan
Pengolahan makanan dalam praktikum, masakan yang dibuat adalah mie goreng dengan bahan utama mie telur, sayuran, cabai, bawang, telur, kecap dan bumbu penyedap. Mie telur direbus dahulu selama 3 menit, kemudian ditiriskan. Cabai dan bawang dicuci di air mengalir, dihaluskan dan ditumis. Semua bahan dibeli dari pasar dekat rumah dan terlihat segar. Saat pengolahan, kondisi ruangan dalam keadaan bersih, sirkulasi udara cukup dan sisa bahan disimpan dalam wadah dengan baik agar tidak busuk.
Yunita P Simanihuruk
J3M118008
Komentar
Posting Komentar